Thursday, May 2, 2019

PMS DAN CARA MENGATASINYA


PMS (Pre-Menstrual Syndrome3)


 By: Umi Zahrotun Ni'mah 



            Hai ladies!!! Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan PMS? Apakah kamu sering merasa apabila masa datang bulan kamu merasa lebih capek dari boasanya? Lebih susah mengontrol emosi? Cepat marah? Sensitif? Kram perut? Lemas?
Nah, di halaman ini kita akan membahas tentang PMS. Apakah PMS itu ? apasih tanda tanda dari PMS? Dan bagaimana cara mengobatinya.
            Setiap perempuan mengalami perubahan fisik dan emosi yang berbeda-beda selama fase premenstruasi. Sebagian besar merasakan gejala yang ringan dan cukup dapat ditolerir, yang timbul beberapa hari menjelang menstruasi, seperti misalnya perut kembung, perasaan murung, nyeri payudara, insomnia, keinginan untuk mengkonsumsi makanan tertentu  Hal tersebut adalah respon alami tubuh terhadap perubahan hormonal dan perubahan fisiologis lain yang terjadi pada perempuan pada masa reproduktif. PMS adalah Kejadian siklik yang merupakan kombinasi dari gejala fisik dan emosi (mood) yang terjadi selama fase luteal siklus menstruasi.
            Siklus menstruasi berlangsung sekitar 15-45 hari, dengan rata-rata 28 hari. Pada siklus menstruasi terdapat siklus ovarium dan siklus endometrium.
Siklus ovarium terbagi menjadi dua fase, yaitu :
1)      Fase folikular
Setelah terjadi pelepasan endometrium, maka FSH merangsang pertumbuhan beberapa folikel primordial dalam ovarium. Biasanya hanya satu folikel yang berkembang menjadi folikel deGraaf, sedangkan yang lainnya mengalami degenerasi. Folikel tersebut terdiri dari sebuah ovum dan dua lapisan sel yang mengelilingi. Lapisan bagian dalam terdapat sel granulosa yang menyintesis progesteron untuk disekresikan ke dalam cairan folikular pada paruh pertema siklus menstruasi. Fungsi progesteron sebagai prekursor sintesis estrogen oleh lapisan sel teka interna. Dalam folikel deGraaf oosit primer mengalami proses pematangan. Pada fase ini disekresikan estrogen dalam jumlah besar. Kadar estrogen yang meningkat menyebabkan pelepasan LHRH melalui mekanisme umpan balik positif.
2)      Fase luteal
Pada fase ini jumlah LH meningkat yang kemudian merangsang ovulasi dari oosit yang matang. Kemudian oosit terlepas dari folikel deGraaf. Lapisan granulosa yang banyak mengandung pembuluh darah pada folikel deGraaf mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum yang berwarna kuning pada ovarium. Korpus luteum menyekresi estrogen dan progesteron yang makin lama makin meningkat jumlahnya (Hillegas, 2007).

3)      Fase proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung selama sepuluh hari, kira-kira hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.


4)      Fase sekresi
Fase ini terjadi sesudah ovulasi yaitu pada hari ke-14 sampai hari ke-28. Pada fase ini ketebalan endometrium hampir sama dengan fase proliferasi. Bentuk kelenjar menjadi panjang, berkelok-kelok, dan mengeluarkan getah. Fase sekresi terbagi menjadi dua yaitu :
a)      Fase sekresi dini
Dalam fase ini endometrium kehilangan cairan sehingga sedikit lebih tipis dari fase sebelumnya. Dapat dibedakan menjadi beberapa lapisan yaitu :
(1)     Stratum basale, yaitu lapisan bagian dalam endometrium yang berbatasan dengan lapisan miometrium.
(2)     Stratum spongiosum, yaitu lapisan tengah yang berbentuk anyaman seperti spons. Pada lapisan tersebut terdapat banyak kelenjar yang melebar dan berkelok-kelok dengan sedikit stroma.
(3)     \Stratum kompaktum, yaitu lapisan bagian atas yang bersifat padat. Terdapat saluran kelenjar yang sempit, lumen yang berisi secret, dan stroma yang edema.
b)      Fase sekresi lanjut
Ketebalan endometrium dalam fase ini adalah 5-6 mm. Endometrium banyak mengandung pembuluh darah yang berkelok-kelok. Fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum.

Bagaimana dengan tanda da gejala dari PMS? PMS tidak selalu memebrikan dampak negatif, pada beberapa individu PMS bisa memberikan dampak positif. Hal ini dikarenakan siklus PMS dipengaruhi oleh siklus hormon dan kondisi fisik dan psikis seseorang. Variasi siklus hormon dan kondisi fisik inilah yang menyebabkan perbedaan tanda dan gejala PMS pada masing-masing individu. Gejala PMS bisa saja bersifat kronis hingga individu tersebut menopause, namun pada beberapa individu PMS akan hilang seiring bertambahnya umur. Beberapa tanda dan gejala yang timbul akibat PMS:
Ø  Dampak Positif: :
-          Meningkatnya energi
-          Meningkatkan libido
-          Meningkatkan kewaspadaan terhadap diri sendiri.
Ø  Dampak Negatif :
-          Lelah
-          Sensitif
-          Mood swing atau emosi yang labil
-          Depresi dan mudah stres
-          Susah untuk konsentrasi
-          Perut bagian bawah terasa penuh
-          Sakit kepala
-          Mual atau mengalami sakit pada saluran pencernaan
-          payudara bengkak

Bagaimana cara mengatasi atau mengurangi gejala dari PMS?
Berikut beberapa terapi yang mungkin dapat dilakukan sendiri atau biasa disebut dengan swamedikasi oleh pasien yang mengalami PMS:
1.      Terapi Farmakologi (dengan bantuan obat-obatan)
-          Mengonsumsi obat yang memiliki efektifitas analgesik atau penghilang nyeri. Seperti Parasetamol,  ibuprofen, asam mefenamat.
-          Mengonsumsi Vitamin D, E, B6 untuk menambah nutrisi saat PMS.
Vitamin B6 (pyroxidone) Maksimal 100 mg/hari untuk menghindari neuropati.
Vitamin E efektifitasnya dalam mengurangi bengkak pada payudara masih diragukan, banyak peneliti yang menyimpulkan apabila dengan mengonsumsi 400mg/hari Vit. E dapat mengurangi bengkak pada payudara.
Vitamin D dan Kalsium dikonsumsi 600 mg/2 kali sehari untuk mengurangi efek emosional dari PMS.
-          Mengonsumsi mineral Mg
Mengonsumsi magnesium dengan dosis 360 mg/hari saat PMS dapat mengatasi masalah defisiensi Mg pada saat PMS karena banyak penelitian menunjukkan pada saat PMS kandungan Mg pada sel darah merah menurun.
2.      Terapi non-Farmakologi (tanpa obat-obatan)
-          Melakukan terapi relaksasi atau meditasi pada diri sendiri untuk mengontrol emosi dan memanajemen mindself.
-          Melakukan olahraga yang teratur karena dengan melakukan olahraga yang digemari dapat mengurangi stres
-          Mengonsumsi makanan yang memiliki gizi penuh.


pms dan cara mengatasinyapms dan cara mengatasinya

No comments:

Post a Comment